Suatu sore, Herman sedang asyik berselancar di dunia maya. Tiba-tiba handphon nya bergetar, menandakan ada sebuah pesan untuknya. Ternyata Rudi, yang mengirimkan SMS (Short Message Sending) tersebut. Inti dari isi SMS itu adalah meminta tolong kepada Herman untuk menyadarkan salah satu teman mereka yang sedang “sakit”. Awalnya Herman merasa tidak yakin dengan SMS Rudi, ia sadar betul bahwa dirinya bukanlah orang yang pandai dalam banyak hal. Ia menyadari bahwa dirinya hanyalah orang biasa, seperti teman Rudi yang lain.
Dengan bermodalkan niat tulus dan ikhlas Herman pun mencoba sebisa mungkin untuk memenuhi permintaan dari temannya itu. Rudi sangat senang dengan sikap Herman. Rudi juga tahu bahwa Herman pasti akan selalu membantunya, apalagi ketika dimintai bantuan oleh teman akrabnya sendiri. Itulah kelebihan Herman, sebuah kelebihan yang tidak dimiliki oleh teman-teman yang lain, begitulah sosok Herman di mata sang teman.
Setelah SMS-an singkat itu, kemudian Rudi menelepon Herman. Rudi menyampaikan awal mula kejadiannya. Begitu detail dan seolah-olah Rudi mengalaminya sendiri, sehingga mampu menceritakan dengan sangat jelas. Herman merasa puas mendengar apa yang dipaparkan Rudi. Setelah berfikir sejenak akhirnya Herman menjelaskan bahwa ia tidak begitu yakin bisa melakukannya, tetapi ia akan berusaha dengan maksimal untuk menolong orang yang sedang menghadapai masalah. Sang teman; Rudi, merasa senang mendengarnya.
Dara, begitulah biasa ia disapa oleh teman-teman seusianya. Gadis yang memiliki nama lengkap Dara Khoirunnisa, begitu ceria dan aktif di kegiatan kampus nya. Namun karena ia sakit-sakitan dan sakitnya tak kunjung sembuh ia menjadi putus asa. Ia sering mengeluh, bahkan ia sempat mengatakan ingin mengakhiri hidupnya. Alasannya dara yaitu karena sudah capek dengan penyakit yang dideritanya sehingga berfikir seperti itu.
Herman sebisa mungkin menyadarkan Dara. Herman merasa bingung dengan peristiwa yang dialami dara, ia tidak belajar ilmu seperti ini. Di kampus tempat ia belajar tak ada rumus atau jurus seperti ini yang diajarkan oleh dosennya. Namun, herman ingat pesan Ustadz Rahmat ketika mengikuti pengajian mingguan. Begitu detail Ustadz Rahmat menjelaskannya. Akhirnya Herman membuka kembali Al-Qur’annya, ia buka (QS. Al-Baqarah [02] : 286)
Artinya : Allâh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."
Dengan pengetahuan yang ia miliki berusaha semaksimal mungkin meyakinkan Dara. Awalnya ia merasa tidak yakin dengan apa yang ia lakukan. Tetapi atas izin Allâh SWT Alhamdulilâh ternyata Dara mau menerima nasihat darinya. Dara berjanji akan berubah dan mau menerimanya dengan ikhlas dan sabar, dara juga yakin bahwa apa yang ia jalani merupakan takdir Allâh yang sudah tertulis di lauhilmahfudz, seperti apa yang dinasihatkan Herman.
Dengan bermodalkan niat tulus dan ikhlas Herman pun mencoba sebisa mungkin untuk memenuhi permintaan dari temannya itu. Rudi sangat senang dengan sikap Herman. Rudi juga tahu bahwa Herman pasti akan selalu membantunya, apalagi ketika dimintai bantuan oleh teman akrabnya sendiri. Itulah kelebihan Herman, sebuah kelebihan yang tidak dimiliki oleh teman-teman yang lain, begitulah sosok Herman di mata sang teman.
Setelah SMS-an singkat itu, kemudian Rudi menelepon Herman. Rudi menyampaikan awal mula kejadiannya. Begitu detail dan seolah-olah Rudi mengalaminya sendiri, sehingga mampu menceritakan dengan sangat jelas. Herman merasa puas mendengar apa yang dipaparkan Rudi. Setelah berfikir sejenak akhirnya Herman menjelaskan bahwa ia tidak begitu yakin bisa melakukannya, tetapi ia akan berusaha dengan maksimal untuk menolong orang yang sedang menghadapai masalah. Sang teman; Rudi, merasa senang mendengarnya.
Dara, begitulah biasa ia disapa oleh teman-teman seusianya. Gadis yang memiliki nama lengkap Dara Khoirunnisa, begitu ceria dan aktif di kegiatan kampus nya. Namun karena ia sakit-sakitan dan sakitnya tak kunjung sembuh ia menjadi putus asa. Ia sering mengeluh, bahkan ia sempat mengatakan ingin mengakhiri hidupnya. Alasannya dara yaitu karena sudah capek dengan penyakit yang dideritanya sehingga berfikir seperti itu.
Herman sebisa mungkin menyadarkan Dara. Herman merasa bingung dengan peristiwa yang dialami dara, ia tidak belajar ilmu seperti ini. Di kampus tempat ia belajar tak ada rumus atau jurus seperti ini yang diajarkan oleh dosennya. Namun, herman ingat pesan Ustadz Rahmat ketika mengikuti pengajian mingguan. Begitu detail Ustadz Rahmat menjelaskannya. Akhirnya Herman membuka kembali Al-Qur’annya, ia buka (QS. Al-Baqarah [02] : 286)
Artinya : Allâh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."
Dengan pengetahuan yang ia miliki berusaha semaksimal mungkin meyakinkan Dara. Awalnya ia merasa tidak yakin dengan apa yang ia lakukan. Tetapi atas izin Allâh SWT Alhamdulilâh ternyata Dara mau menerima nasihat darinya. Dara berjanji akan berubah dan mau menerimanya dengan ikhlas dan sabar, dara juga yakin bahwa apa yang ia jalani merupakan takdir Allâh yang sudah tertulis di lauhilmahfudz, seperti apa yang dinasihatkan Herman.
0 komentar:
Posting Komentar