Bulan april 2013, begitu banyak menyimpan kenangan. Pertama, salah satu penulis kamus besar yaitu kamus Almunawwir Krapyak meninggal pada tanggal 18 april 2013. Kedua, seminggu kemudian setelah Mbah Warson, kini Ustad Jefri Al Buchori, atau yang dikenal dengan Ustad Uje, juga meninggal dunia pada bulan april. Tepatnya pada tangal 26 April 2013.
Tak kalah penting lagi yaitu tanggal 17 April merupakan ulang tahun seseorang yang begitu spesial bagi saya, ia adalah Nur Aprillian Noviani atau yang lebih akrab dipanggil dengan sebuatan Ovie. Neng, begitulah biasa saya memengggilnya, karena dengan panggilan itu merupakan panggilan sayang.
Sudah dua tahun kami bersama, dan sudah dua tahun juga kami LDR (long distance relationship) atau hubungan jarak jauh. Maklum saja, Neng harus kuliah di Bandung, sedangkan saya harus kuliah di Yogyakarta. Pertemuan kami memang tidak disengaja, waktu itu kami berkenalan lewat jejaring sosial; Facebook dan akhirnya bisa sampai seperti ini.
Dulu, saya mengenal Neng dari salah satu tulisan yang ada di facebooknya. Kata-kata itu cukup menyentuh dan begitu dalam. Saya pun akhirnya mencoba untuk memberikan komentar. Dari sanalah semuanya berawal dan berlanjut hingga kami mulai tukar nomor handphone dan SMSan, bahkan hingga telponan.
Puncak dari semua ini yaitu ketika kami memutuskan untuk break sekitar satu tahunan. Tetapi semuanya berubah kembali ketika kami memutusan untuk memperbaiki semuanya dan bertemu untuk saling bertatap muka. Disanalah saya pun memutuskan untuk betul-betul melabuhkan pilihan saya pada neng. Saya sudah memutuskan apapun kekuarangan yang ada pada dirinya saya sudah betul-betul menerimanya. Dan ternyata pada waktu itu kami pun memiliki niat yang sama.
Manis pahitnya kenangan ini begitu indah. Kami berharap semoga bisa sampe nenek kakek selalu bersama. Saya sendiri sudah siap bila harus menunggu dirinya untuk menyelesaikan kuliah terlebih dahulu. Tetapi tidak menafikan bila kami harus menikah sebelum itu. Jika itu yang terbaik maka kami akan memilihnya.
Jika neng memutuskan yanga lain, maka saya harus siap menunggunya. Menunggu waktu dimana semuanya akan kembali menjadi milik kami bersama. Semoga kelak kita bisa hidup bersama dan bahagia hingga kakek nenek. “Saya ingin Neng menjadi Ibu dari anak-anak kelak... “ semoga saja amiiin.
Tak kalah penting lagi yaitu tanggal 17 April merupakan ulang tahun seseorang yang begitu spesial bagi saya, ia adalah Nur Aprillian Noviani atau yang lebih akrab dipanggil dengan sebuatan Ovie. Neng, begitulah biasa saya memengggilnya, karena dengan panggilan itu merupakan panggilan sayang.
Sudah dua tahun kami bersama, dan sudah dua tahun juga kami LDR (long distance relationship) atau hubungan jarak jauh. Maklum saja, Neng harus kuliah di Bandung, sedangkan saya harus kuliah di Yogyakarta. Pertemuan kami memang tidak disengaja, waktu itu kami berkenalan lewat jejaring sosial; Facebook dan akhirnya bisa sampai seperti ini.
Dulu, saya mengenal Neng dari salah satu tulisan yang ada di facebooknya. Kata-kata itu cukup menyentuh dan begitu dalam. Saya pun akhirnya mencoba untuk memberikan komentar. Dari sanalah semuanya berawal dan berlanjut hingga kami mulai tukar nomor handphone dan SMSan, bahkan hingga telponan.
Puncak dari semua ini yaitu ketika kami memutuskan untuk break sekitar satu tahunan. Tetapi semuanya berubah kembali ketika kami memutusan untuk memperbaiki semuanya dan bertemu untuk saling bertatap muka. Disanalah saya pun memutuskan untuk betul-betul melabuhkan pilihan saya pada neng. Saya sudah memutuskan apapun kekuarangan yang ada pada dirinya saya sudah betul-betul menerimanya. Dan ternyata pada waktu itu kami pun memiliki niat yang sama.
Manis pahitnya kenangan ini begitu indah. Kami berharap semoga bisa sampe nenek kakek selalu bersama. Saya sendiri sudah siap bila harus menunggu dirinya untuk menyelesaikan kuliah terlebih dahulu. Tetapi tidak menafikan bila kami harus menikah sebelum itu. Jika itu yang terbaik maka kami akan memilihnya.
Jika neng memutuskan yanga lain, maka saya harus siap menunggunya. Menunggu waktu dimana semuanya akan kembali menjadi milik kami bersama. Semoga kelak kita bisa hidup bersama dan bahagia hingga kakek nenek. “Saya ingin Neng menjadi Ibu dari anak-anak kelak... “ semoga saja amiiin.
0 komentar:
Posting Komentar